Cara Mengatasi Kecanduan Game pada Anak - Dari waktu ke waktu, perkembangan teknologi membuat pengguna menjadi semakin mudah dalam menjalani beraktifitas. Semua hal yang biasanya dilakukan oleh manusia, kini bisa digantikan oleh robot dan aplikasi lainnya. Hal ini tentunya bisa meringankan kinerja manusia dan berdampak positif untuk kita semua. Sayangnya, perkembangan teknologi tidak semuanya memiliki dampak yang positif. Teknologi juga bisa menimbulkan efek negatif, terutama pada anak-anak.
Teknologi apakah yang berdampak negatif pada anak? Jawabannya cuma satu, yakni game. Game merupakan salah satu teknologi yang seharusnya dimainkan oleh orang dewasa, namun saat ini sudah banyak dimainkan oleh anak-anak. Akibatnya, anak-anak menjadi tua lebih awal dari waktu yang sudah ditentunkan. Padahal, kedewasaan mereka belum bisa mencerna permainan game yang dimainkan oleh orang dewasa. Permasalahan ini sempat disinggung oleh Wahyu Farrah Dina yang merupakan Direktur Indonesia Heritage Foundation.
Menurutnya, game bisa berdampak buruk pada anak-anak, apalagi jika game tersebut mengandung unsur kekerasan. Berdasarkan para ilmuwan di Iowa State University Amerika Serikat yang telah melakukan penelitian, bermain game yang mengandung kekerasan selama 20 menit dapat mematikan rasa. Ini artinya, anak-anak bisa melakukan tindak kekerasan tanpa mereka sadari. Bisa jadi, segala adegan kekerasan pada game yang mereka mainkan akan ditiru dan diaplikasikan di dunia nyata, seperti menyakiti teman-teman di sekitarnya. Lebih parah lagi, jika anak-anak sampai kecanduan memainkan game tersebut.
Baca Juga : Tips Cara Ampuh Mengatasi Kecanduan Smartphone
Nah, untuk menangani anak yang kecanduan game, Wahyu Farrah Dina akan memberikan solusinya. Dia telah menyiapkan beberapa kiat khusus agar anak-anak Anda tidak kencaduan game lagi. Apa saja kiat-kiat tersebut?
- Orang tua harus menyusun jadwal aktifitas anak sebagai pengganti bermain game. Misalnya, waktu bermain game diganti dengan kegiatan lain, seperti olahraga di sekitar rumah, seni melukis atau menggambar, mengajaknya jalan-jalan, dan lain-lain.
- Orang tua perlu menjauhkan perangkat game dan aplikasi game dari jangkauan anak-anak secara bertahap. Kalau perlu, orang tua harus menyembunyikan perangkat game yang tidak diketahui oleh anak-anak. Tapi ingat, tindakan ini harus dilakukan secara bertahap agar sang anak tidak kaget dengan perubahan yang mereka alami dan membuatnya terbiasa.
- Kalau orang tua tidak bisa menyembunyikan perangkat game dari anak-anak, setidaknya mereka bisa menaruh perangkat tersebut di ruang terbuka, seperti di ruang keluarga atau ruang tamu. Intinya, jangan pernah meletakkan perangkat game di kamar anak karena takutnya anak bisa memainkan game lagi saat tidak dalam pengawasan orang tua. Selain itu, jika diletakkan di ruang terbuka, orang tua bisa mengawasi anak dan menegurnya kalau mereka akan bermain game.
- Orang tua tidak disarankan untuk memperkenalkan game pada anak di bawah usia 8 tahun. Namun, jika game tersebut termasuk game edukasi, maka anak-anak tetap boleh memainkannya.
Demikian tadi, beberapa cara menangani anak yang kecanduan game. Semoga artikel ini bisa membantu anak-anak Anda agar terbebas dari kecanduan game. Selamat mencoba.