Hampir setiap Perusahaan Modern memiliki sebuah divisi khusus yang bertanggung jawab terhadap asset teknologi informasi dan penggunaannya. Ditinjau dari perspektif finansial, peranan divisi teknologi informasi dapat dibagi menjadi empat kelas: cost center, profit center, service center, dan investment center, Masing-masing kelas memiliki karakteristiknya dan setiap kelas akan diterapkan perlakuan khusus sesuai dengan hakekatnya masing-masing.
Fungsi Teknologi Informasi yang paling dominan di perusahaan-perusahaan Indonesia adalah sebagai cost center. Keberadaan Teknologi Informasi tersebut adalah untuk menekan biaya overhead sebesar-besarnya dan berusaha untuk seminimum mungkin melakukan investasi terhadap teknologi informasi yang ada. Lain halnya Pada beberapa perusahaan, Peranan Teknologi Informasi justru diarahkan menjadi profit center atau suatu entiti yang dapat menyumbangkan keuntungan finansial terhadap perusahaan karena dianggap memiliki potensi untuk menghasilkan revenue pada tingkat tertentu.
Jadi Apakah sebuah divisi Teknologi Informasi harus memilih salah satu peran center? Jawabannya adalah tidak selalu. Terkadang sebuah departemen teknologi informasi dapat berperan sebagai cost center dan service center sekaligus, Untuk benar-benar mengetahui posisi teknologi informasi yang tepat bagi sebuah perusahaan, sebuah assessment untuk merumuskan strategi teknologi informasi yang sejalan dengan strategi bisnis dan manajemen perusahaan harus dilakukan sebelum langkah-langkah investasi dilakukan.